Diksi
1.
Pengertian
Diksi
Diksi
adalah ketepatan pilihan kata untuk menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata
pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam
kalimat, alinea, atau wacana. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur yang
sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur
setiap hari.
Pilihan
kata atau Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak
kita ungkapkan. Diksi atau Plilihan kata
mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu
gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau
menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam
suatu situasi.
Beberapa
fungsi diksi secara umum adalah sebagai berikut:
1.
melambangkan gagasan
yang diekspresikan secara verbal,
2.
membentuk gaya ekspresi
gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar
atau pembaca,
3.
menciptakan komunikasi
yang baik dan benar,
4.
menciptakan suasana
yang tepat,
5.
mencegah perbedaan
penafsiran,
6.
mencegah salah
pemahaman, dan
7.
mengefektifkan
pencapaian target komunikasi.
Hal
yang utama mengenai diksi adalah
1.
Pilihan kata atau diksi
mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu
gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
2.
Pilihan kata atau diksi
adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan
yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
(cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat
pendengar.
3.
Pilihan kata yang tepat
dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata
atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah
bahasa.
Diksi
memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau informal dalam konteks
sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana
satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan
kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif,
sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan
karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata
dan sintaks.
Selain
itu juga Diksi, digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap
kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas
terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada
pemilihan kata dan gaya. Atau kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa
makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar.
Jika
dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi
pilihan kata, diantaranya :
1.
Tepat memilih kata
untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’
2.
Kemampuan untuk
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan
nilai rasa pembacanya.
3.
menguasai sejumlah kosa
kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu
menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat
yang jelas dan efektif.
2.
Jenis-Jenis
Pilihan Kata atau Diksi
a.
Berdasarkan
makna
1) Makna
Denotatif
Makna denotasi
menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan
dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi,
pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya,
dan kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari
barang yang diwakilinya.
Contoh:
Bunga melati
2) Makna
Konotatif
Makna konotatif adalah
suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata. Contoh: Bunga Bank
b.
Berdasarkan
leksikal
1) Sinonim
Sinonim adalah
kata-kata yang memiliki makna yang sama. Contoh: sayang bersinonim kasih.
2) Antonim
Antonim adalah dua buah
kata yang maknanya “dianggap” berlawanan. Contoh: Bagus berantonim dengan jelek.
3) Homonim
Homonim adalah dua buah
kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan. Contoh : Ibu mengukur
kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.
4) Polisemi.
Sebagai satuan bahasa
(terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala
bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan
hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti
kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang
berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
5) Hipernim.
Merupakan suatu kata
yang mencakup makna kata lain.
6) Homonim.
Merupakan kata-kata
yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7) Homofon.
Merupakan kata-kata
yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8) Homograf.
Merupakan kata-kata
yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar