A.
Etika
Pembangunan
Di negara-negara berkembang tugas
utama birokrasi lebih dititik beratkan untuk memperlancar proses pembangunan.
Itulah sebabnya banyak penulis yang menganalisis administrasi negara-negara
berkembang merupakan istilah birokkrasi pembangunan atau administrasi
pembangunan.
Dengan demikian, wajarlah apabila
para administrator pembangunan memberi hak-hak untuk mengambil
kebijakan-kebijakan yang diperlukan berdasarkan pertimbangan rasional dan
pengalaman yang dimilikinya.
Seharusnya para administrator
mempergunakan hak-hak diskresinya untuk situasi unik yang belum terdapat dalam
peraturn, untuk masalah-masalah yang tidak berpengaruh secara makro, atau untuk
kebijakan-kbijakan yang benar-benar urgen dan mendesak.
Davis mengatakan bahwa
dinegara-negara yang tengah melakukan usaha-usaha modernisasi, banyak pejabat
publik yang kini memiliki terlalu banyak diskresi. Tidak dapar dipungkiri dahwa
pembangunan nasional kita selama kurun waktu 30 tahun terakhir telah berhasil
mengangkat taraf kemakmuran ekonomis masyarakat.
Secara rinci Korten mengemukakan
ciri-ciri program pembangunan pada kebanyakan negara berkembang, antara lain:
a. Ketergantungan
pada organisasi-organisasi birokrasi terpusat yang hanya mempunyai sedikit
kemampuan untuk menanggapi beraneka-ragam kebutuhan khas komunitas.
b. Inverasi
yang tidak memadai dalam proses pengembangan kemampuan komunitas untuk
memecahan masalah.
c. Perhatian
yang kurang dalam menangani keanekaragaman masyarakat terutama dalam hal
struktur sosial pedesaan yang sangat berlapis-lapis.
d. Tidak
cukupnya integrasi antara komponen-komponen teknis dengan sosial dalam upaya
pembangunan.
Ini hanya bisa dilaksanakan oleh
adminnistrator bersedia selalu membuka diri untuk tidak hanya terpancang pada
pemahaman teknis dan asas-asas manajerial dalam proses administratif tetapi
juga membuka diri terhadap pemahaman mengenai karakter dan kultur masyarakat.
Rumusan yang terdapat dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara secara eksplisit telah menyebutkan bahwa ideologi pembangunan yang kita anut
mencita-citakan pembangunan manusia seutuhnya. Asas-asas pembangunan yang
manusiawi itu mungkin terlalu abstrak untuk dikaitkan dengan tugas-tugas yang
bersifat teknis, tetapi melalui penilaian yang bijaksana dari para
administrator semua kebijakan akan selalu mengandung konsekuensi yang terkait
dengan ide-ide pembangunan yang paling mendasar tersebut.
Sumber: Afifuddin. Pengantar Administrasi Pembangunan: Konsep, Teori damn Implikasinya di Era Reformasi. 2012. Bandung: AlfaBeta
Sumber: Afifuddin. Pengantar Administrasi Pembangunan: Konsep, Teori damn Implikasinya di Era Reformasi. 2012. Bandung: AlfaBeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar