Sabtu, 14 Februari 2015

Psikologi Sosial


A.    Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Menurut Gordon Allport (1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata atau actual, dalam bayangan atau imajinasi dan dalam kehadiran yang tidak langsung (implied).
Menurut David O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku social.
Menurut Sherif & Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang  pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus social.
Menurut Show & Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social
Menurut Baron & Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tetnang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial.

B.     Sejarah Psikologi Sosial
Dalam sejarahnya yang masih pendek, perkembangan psikologi sosial dapat di uraikan melalui beberapa tahap yaitu masa dalam kandungan, masa bayi, masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa yang akan datang.
Gabriel tarde (1842-1904) ia adalah seorang sosiologi dan kriminologi prancis yang di anggap pula sebagai bapak psikologi sosial (social interaction) tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi, bahkan semua pergaulan antar manusia hanyalah semata-mata berdasarkan atas proses imitasi itu.
Psikologi sosial modern mulai dikembangkan pada saat pergantian abad ke 19 menuju abad 20. Tripplet (1898) memulai sebuah eksperimen perdana dalam bidang psikologi sosial dengan meneliti pengaruh kehadiran orang lain terhadap peningkatan performance seseorang dalam mengerjakan suatu tugas, topic yang di telitinya sering di sebut “fasilitas sosial” (social fasititation) yang sampai saat ini masih banyak di minati oleh para ahli psikologi sosial. Selain itu, buku yang berjudul Social Psychology diterbitkan pada tahun 1908 (McDougall, 1908; Ross, 1908).
Menjamurnya penelitian-penelitian di bidang psikologi sosial barangkali dimulai periode 1920-1940. Beberapa topik penelitian sengaja difokuskan pada isu-isu tertentu yang sedang booming pada masa itu. Contohnya, pada awal 1900an, yang pada masa itu terjadi imigrasi besar-besaran penduduk Eropa Barat menuju Amerika Utara. Tentunya bukanlah hal yang mengejutkan bila penelitian-penelitian yang banyak dilakukan berbicara tentang sikap, kebangsaan, dan kelompok-kelompok etnis (Pancer, 1997).

1.      Tahap atau masa kelahiran psikologi sosial
Selain itu perkembangan jurnal-jurnal psikologi sosial, juga dapat mencerminkan psikologi sosial itu sendiri, khususnya khususnya di amerika serikat dimana jurnal-jurnal itu di terbitkan
a.       Masa prakelahiran. Psikologi di kokohkan sebagai ilmu yang berdiri sendiri dengan didirikannya laboratorium pertama di dunia di leipzing oleh wuntdt pada tahun 1879, bibit-bibit psikologi sosial mulai tumbuh. Yaitu ketika lazarus & steindhal pada tahun 1860 mempelajari bahasa, tradisi dan institusi masyarakat untuk menemukan jiwa ummat manusia (human mind).
Upaya lazarus masih sangat di pengaruhi oleh antropologi, kemudian di kembangkan oleh wundt pada tahun 1880 mulai mempelajari psikologi rakyat.
b.      Masa awal kelahiran psikologi sosial di tandai dengan lahirnya dua buah buku berjudul sama yaitu psikologi sosial pada tahun 1908 yang di tulis oleh dua ilmuwan dari disiplin ilmu yang berdeda, yaitu w. mcdougall (psikologi) dan ross adalah seorang sosiolog yang berpendapat bahwa perilaku sosial di sebabkan oleh imitasi atau sugesti. Serta juga tertarik mendalami topic-topik yang berhubungan psikologi massa dan perilaku kolekti.
c.       Masa perang dunia 1 & 2. di masa-masa perang dunia pertama dan berkuasanya nazi di jerman selama perang dunia ke dua. Perhatian psikoogi sosial berkembang ke arah studi tentang otoritarianisme (kekuasan), setelah perang dunia selesai perhatian psikologiu beralih ke proses individual dan psikologi sosial mulai mempelajari proses interaksi sosial.
d.      Masa mutakhir proses pendewasan psikologi sosial mencapai puncaknya antara tahun 1970 sampai tahun 1980 dengan berbagai penelitian  mengenai atribusi, sikap (attitude), perbedaan jenis kelamin (gender), diskriminasi seksual psikologi lingkungan, psikologi massa dan sebagainya. Tahap inipun ditandai dengan berkembangnya penelitian-penelitian psikologi sosial terapan (Baron & Byrne, 1994) seperti psikologi kesehatan, psikologi hokum, psikologi lingkungan kerja, psikologi kepolisian, dan psikologi lingkungan.
e.       Masa yang akan datang  perkembangan psikologi sosial masih akan berlanjut di masa-masa yang akan datang (pasca tahun 19990-an). cirinya adalah penelitian kognisi dan penerapan psikologi sosial yan makin canggih, yang menggunakan perspektif cultural yang multidi-mensional (psikologi lintas budaya) dan kemajemukan sosial .

2.      Psikologi sosial menekankan pada individu
Setelah melalui perjalanan yang panjang, psikologi sosial mengalami stagnasi akibat berkembangnya (dan dominannya) paham kognitif di Amerika. Akibat dari berkembangnya paradigma ini, psikologi sosial seakan diseret dalam wilayah individual yang menginginkan segalanya berfokus pada individu itu sendiri. Walaupun dalam kajian intimate relationship, pendekatan-pendekatan yang selayaknya digunakan adalah pendekatan individual, yang berarti mengabaikan pendekatan kontekstual yang sebenarnya memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dengan perspektif individual (Pancer, 1997).

C.    Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi dilihat dari segi objeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
1.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia.
2.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut sebagai psikologi hewan.
Psikologi manusia yang sampai pada saat ini masih dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu psikologi umum dan psikologi khusus.
Psikologi umum adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dari perilaku umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang berkultur (dalam arti tidak terisolasi). Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dalam hubungan dengan manusia yang lain.
Psikologi khusus adalah psikologi yang meneleti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivita-aktivitas psikis manusia. Hal-hal khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidangnya. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Psikologi yang dipelajari secara paraktis dapat dipraktikkan dalam bermacam-macam bidang, misalnya bidang industri atau perusahaan (psikologi perusahaan), dalam bidang pendidikan (psikologi pendidikan), dan dalam bidang-bidang lainnya sesuai dengan tipenya.

D.    Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Lainnya
1.      Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi objek dari biologi. Oleh karena biologi berobjek dari benda-benda yang hidup, maka cukup banyak ilmu yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu, baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan tentang manusia. Sekalipun kedua ilmu ini meninjau manusia dari sudut yang berbeda, namun dari segi tertentu kedua ilmu ini menemukan titik pertemuan.
2.      Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Manusia sebagai makhluk sosial juga menjadi objek dari ilmu sosiologi. Sosilologi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Karena itu, baik psikologi maupun sosiologi membicarakan mengenai manusia, tidaklah heran apabila pada suatu waktu ditemukan titik pertemuan antara kedua ilmu ini, misalnya mengenai perilaku. Tinjauan sosiologi yang penting ialah hidup bermasyarakat, sedangkan tinjauan psikologi ialah perilaku sebagai manifestasi jiwa yang didorong oleh suatu motif tertentu hingga manusia berperilaku atau berbuat demikian.
3.      Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang antara lain membicarakan soal hakekat kodrat manusia, tujuan hidup manusia, dan sebagainya. Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat, karena metode yang dipempuh sebagai salah satu penyebabnya, tetapi psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat.
4.      Hubungan Psikologi dengan Ilmu ekonomi
Naik-turunnya harga tau kurs valuta asing atau berhasil/tidaknya suatu psikologi adalah upaya marketing tidak hanya tergantung pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi,tetapi juga dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi (penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain).
5.      Hubungan Psikologi dengan Ilmu hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini jelas terkait erat dengan psikologi karena kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis.

6.      Hubungan Psikologi dengan Ilmu politik
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang polotik, “massa psikologi penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.

7.      Hubungan Psikologi dengan Antropologi 
Antropologi yang secara sistematis mempelajari perilaku manusia.

8.      Hubungan Psikologi dengan Paedagogiek
Paedagogiek sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses,bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi.dengan demikian paedagogiek  baru akan tepat mengenai sasaran, apabila memahami langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk psikologi.

9.      Hubungan Psikologi dengan agama
Agama sejak turunnya kepada rasul diajarkan kepada manusia dengan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi psikologis,didalam agama terdapat ajaran tentang bagaiman agar manusia mau menerima petunjuk tuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar