A.
Pengertian
Psikologi Sosial
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche
yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara
etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan
merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi
ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya
dengan situasi sosial.
Menurut Gordon Allport (1985), psikologi
social adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana
pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang
lain, baik secara nyata atau actual, dalam bayangan atau imajinasi dan dalam
kehadiran yang tidak langsung (implied).
Menurut David
O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha secara
sistematis untuk memahami perilaku social.
Menurut Sherif
& Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam
kaitannya dengan situasi stimulus social.
Menurut Show
& Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social
Menurut Baron
& Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari
pemahaman tetnang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku
individu dalam situasi-situasi sosial.
B. Sejarah Psikologi Sosial
Dalam
sejarahnya yang masih pendek, perkembangan psikologi sosial dapat di uraikan
melalui beberapa tahap yaitu masa dalam kandungan, masa bayi, masa kanak-kanak,
masa dewasa, dan masa yang akan datang.
Gabriel
tarde (1842-1904) ia adalah seorang sosiologi dan kriminologi prancis yang di
anggap pula sebagai bapak psikologi sosial (social interaction) tarde
berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi,
bahkan semua pergaulan antar manusia hanyalah semata-mata berdasarkan atas
proses imitasi itu.
Psikologi
sosial modern mulai dikembangkan pada saat pergantian abad ke 19 menuju abad
20. Tripplet (1898) memulai sebuah eksperimen perdana dalam bidang psikologi
sosial dengan meneliti pengaruh kehadiran orang lain terhadap peningkatan
performance seseorang dalam mengerjakan suatu tugas, topic yang di telitinya
sering di sebut “fasilitas sosial” (social fasititation) yang sampai saat ini
masih banyak di minati oleh para ahli psikologi sosial. Selain itu, buku yang
berjudul Social Psychology diterbitkan pada tahun 1908 (McDougall, 1908; Ross,
1908).
Menjamurnya
penelitian-penelitian di bidang psikologi sosial barangkali dimulai periode
1920-1940. Beberapa topik penelitian sengaja difokuskan pada isu-isu tertentu
yang sedang booming pada masa itu. Contohnya, pada awal 1900an, yang pada masa
itu terjadi imigrasi besar-besaran penduduk Eropa Barat menuju Amerika Utara.
Tentunya bukanlah hal yang mengejutkan bila penelitian-penelitian yang banyak
dilakukan berbicara tentang sikap, kebangsaan, dan kelompok-kelompok etnis
(Pancer, 1997).
1. Tahap atau masa kelahiran psikologi
sosial
Selain itu
perkembangan jurnal-jurnal psikologi sosial, juga dapat mencerminkan psikologi
sosial itu sendiri, khususnya khususnya di amerika serikat dimana jurnal-jurnal
itu di terbitkan
a.
Masa prakelahiran. Psikologi di
kokohkan sebagai ilmu yang berdiri sendiri dengan didirikannya laboratorium
pertama di dunia di leipzing oleh wuntdt pada tahun 1879, bibit-bibit psikologi
sosial mulai tumbuh. Yaitu ketika lazarus & steindhal pada tahun 1860
mempelajari bahasa, tradisi dan institusi masyarakat untuk menemukan jiwa ummat
manusia (human mind).
Upaya lazarus masih sangat di
pengaruhi oleh antropologi, kemudian di kembangkan oleh wundt pada tahun 1880
mulai mempelajari psikologi rakyat.
b.
Masa awal kelahiran psikologi sosial
di tandai dengan lahirnya dua buah buku berjudul sama yaitu psikologi sosial
pada tahun 1908 yang di tulis oleh dua ilmuwan dari disiplin ilmu yang berdeda,
yaitu w. mcdougall (psikologi) dan ross adalah seorang sosiolog yang
berpendapat bahwa perilaku sosial di sebabkan oleh imitasi atau sugesti. Serta
juga tertarik mendalami topic-topik yang berhubungan psikologi massa dan
perilaku kolekti.
c.
Masa perang dunia 1 & 2. di
masa-masa perang dunia pertama dan berkuasanya nazi di jerman selama perang
dunia ke dua. Perhatian psikoogi sosial berkembang ke arah studi tentang
otoritarianisme (kekuasan), setelah perang dunia selesai perhatian psikologiu
beralih ke proses individual dan psikologi sosial mulai mempelajari proses
interaksi sosial.
d.
Masa mutakhir proses pendewasan
psikologi sosial mencapai puncaknya antara tahun 1970 sampai tahun 1980 dengan
berbagai penelitian mengenai atribusi,
sikap (attitude), perbedaan jenis kelamin (gender), diskriminasi seksual
psikologi lingkungan, psikologi massa dan sebagainya. Tahap inipun ditandai dengan
berkembangnya penelitian-penelitian psikologi sosial terapan (Baron &
Byrne, 1994) seperti psikologi kesehatan, psikologi hokum, psikologi lingkungan
kerja, psikologi kepolisian, dan psikologi lingkungan.
e.
Masa yang akan datang perkembangan psikologi sosial masih akan
berlanjut di masa-masa yang akan datang (pasca tahun 19990-an). cirinya adalah
penelitian kognisi dan penerapan psikologi sosial yan makin canggih, yang
menggunakan perspektif cultural yang multidi-mensional (psikologi lintas
budaya) dan kemajemukan sosial .
2. Psikologi sosial menekankan pada
individu
Setelah
melalui perjalanan yang panjang, psikologi sosial mengalami stagnasi akibat
berkembangnya (dan dominannya) paham kognitif di Amerika. Akibat dari
berkembangnya paradigma ini, psikologi sosial seakan diseret dalam wilayah
individual yang menginginkan segalanya berfokus pada individu itu sendiri.
Walaupun dalam kajian intimate relationship, pendekatan-pendekatan yang
selayaknya digunakan adalah pendekatan individual, yang berarti mengabaikan
pendekatan kontekstual yang sebenarnya memiliki peranan yang tak kalah
pentingnya dengan perspektif individual (Pancer, 1997).
C.
Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi dilihat dari segi
objeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu:
1. Psikologi
yang meneliti dan mempelajari manusia.
2. Psikologi
yang meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut sebagai
psikologi hewan.
Psikologi manusia yang sampai pada
saat ini masih dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu psikologi umum dan
psikologi khusus.
Psikologi umum adalah psikologi
yang meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis
manusia yang tercermin dari perilaku umumnya, yang dewasa, yang normal, dan
yang berkultur (dalam arti tidak terisolasi). Psikologi umum memandang manusia
seakan-akan terlepas dalam hubungan dengan manusia yang lain.
Psikologi khusus adalah psikologi
yang meneleti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivita-aktivitas
psikis manusia. Hal-hal khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum
dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus masih berkembang
terus sesuai dengan bidangnya. Pada umumnya psikologi khusus merupakan
psikologi praktis yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Psikologi yang dipelajari secara paraktis
dapat dipraktikkan dalam bermacam-macam bidang, misalnya bidang industri atau
perusahaan (psikologi perusahaan), dalam bidang pendidikan (psikologi
pendidikan), dan dalam bidang-bidang lainnya sesuai dengan tipenya.
D.
Hubungan Psikologi
dengan Ilmu-Ilmu Lainnya
1.
Hubungan Psikologi
dengan Biologi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup
menjadi objek dari biologi. Oleh karena biologi berobjek dari benda-benda yang
hidup, maka cukup banyak ilmu yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu, baik
biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan tentang manusia. Sekalipun
kedua ilmu ini meninjau manusia dari sudut yang berbeda, namun dari segi
tertentu kedua ilmu ini menemukan titik pertemuan.
2.
Hubungan Psikologi
dengan Sosiologi
Manusia sebagai makhluk sosial juga
menjadi objek dari ilmu sosiologi. Sosilologi sebagai ilmu yang mempelajari
hubungan manusia dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Karena itu,
baik psikologi maupun sosiologi membicarakan mengenai manusia, tidaklah heran
apabila pada suatu waktu ditemukan titik pertemuan antara kedua ilmu ini,
misalnya mengenai perilaku. Tinjauan sosiologi yang penting ialah hidup
bermasyarakat, sedangkan tinjauan psikologi ialah perilaku sebagai manifestasi
jiwa yang didorong oleh suatu motif tertentu hingga manusia berperilaku atau
berbuat demikian.
3.
Hubungan Psikologi
dengan Filsafat
Manusia
sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang antara lain
membicarakan soal hakekat kodrat manusia, tujuan hidup manusia, dan sebagainya.
Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat, karena metode
yang dipempuh sebagai salah satu penyebabnya, tetapi psikologi masih tetap
mempunyai hubungan dengan filsafat.
4.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu
ekonomi
Naik-turunnya harga tau kurs valuta asing atau
berhasil/tidaknya suatu psikologi adalah upaya marketing tidak hanya tergantung
pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi,tetapi juga dalam proses
pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam
proses ekonomi (penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal,
pemerintah, dan lain-lain).
5.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu hukum
Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan
keadilan ini jelas terkait erat dengan psikologi karena kebenaran dan keadilan
itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis.
6.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu
politik
Psikologi merupakan ilmu yang
mempunyai peranan penting dalam bidang polotik, “massa psikologi penting bagi
politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan
tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan
harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang
teguh pada tuntutan masyarakat.
7.
Hubungan Psikologi dengan
Antropologi
Antropologi yang secara sistematis mempelajari
perilaku manusia.
8.
Hubungan Psikologi dengan
Paedagogiek
Paedagogiek sebagai ilmu yang
bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati
tidak akan sukses,bilamana tidak mendasarkan diri kepada psikologi.dengan
demikian paedagogiek baru akan tepat mengenai sasaran, apabila memahami
langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk psikologi.
9.
Hubungan Psikologi dengan agama
Agama sejak turunnya kepada rasul
diajarkan kepada manusia dengan dasar-dasar yang disesuaikan dengan kondisi dan
situasi psikologis,didalam agama terdapat ajaran tentang bagaiman agar manusia
mau menerima petunjuk tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar