Rabu, 18 Februari 2015

Sejarah dan Perkembangan Administrasi Pembangunan


A.    Sejarah Timbulnya Konsep Administrasi Pembangunan
Pengamatan yang cermat atas pertumbuhan dan perkembangan administrasi pembangunan sebagai suatu disiplin ilmiah yang relatif baru menunjukan bahwa usaha para pakar untuk mengembangkan teori administrasi pembangunan sesungguhnya telah mulai setelah Perang Dunia II berakhir yang kemudian berlanjut secara lebih intensif pada dekade enam puluhan. Setelah berakhir Perang Dunia II, timbul pola baru dalam hubungan antarbangsa  di dunia.
1.      Terdapat negara-negara yang menang pada Perang Dunia tersebut Yaitu negara-negara yang menang pada Perang Dunia tersebutnegara-negara  sekutu dan dipihak lain ada negara-negara yang kalah.
2.      Pola kedua yang timbul dalam hubungan antar negara ialah bahwa disatu pihak terdapat negara-negara bekas penjajah dan di pihak lain terdapat negara-negara baru, yaitu bekas jajahan yang memperoleh kemerdekaannya dengan berbagai cara, seperti melalui perang kemerdekaan dan atau melalui meja perundingan.
Para Pragmatis akan mengatakan walaupun negara-negara bekas penjajah bersedia memberikan bantuan kepada negara-negara bekas jajahannya, sesungguhnya dasarnya bukanlah karena sikap yang altruistik dan bukan pula karena landasan moralitas, melainkan juga karena kepentingan nasional. Artinya, negara-negar bekas penjajah masih tetap memanfaatkan hubungan sejarah dan emosional yang bersifat khusus itu demi kepentingan sendiri yang dalam segi ekonomi mengambil dua bentuk.
a)      Bentuk pertama adalah menjadikan negara-negara bekas jajahan itu sebagai sumber bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan untuk industri tertentu dalam negerinya sendiri.
b)      Bentuk kedua adalah menjadikan negara bekas jajahan itu sebagai pasar bagi produk yang dihasilkannya.

B.     Perkembangan Pemikiran dari Administrasi Negara ke Administrasi Pembangunan
Implementasi kegiatan-kegiatan pembangunan disuatu negara telah menimbulkan adanya kebutuhan untuk mengembangkan suatu disiplin ilmiah baru yang menjadi sarana dalam mencapai pembangunan suatu negara dan bangsa ditinjau dari segi administrasi.
Sebagai disiplin ilmiah, Administrasi Pembangunan menjadi titik tolak berhasil tidaknya suatu bangsa dalam membangun masyarakat untuk bisa mencapai kemakmuran yang merata di segala bidang.
Pada dasarnya administrasi pemangunan merupakan cabang dari Administrasi Negara, sehingga kaidah-kaiah umum yang ada di administrasi negara berlaku pula pada administrasi pembangunan.
Dalam perkembangannya para ahli ilmu administrasi negara memberikan pengertian yang berbeda terhadap dua hal yaitu:
a.       Administrasi di negara-negara yang sedang berkembang.
b.      Administrasi yang berada pada negara-negara sudah maju.
Konklusi dari penemuan (CAG-Comparative Administration Group) memberikan keputusan perlunya dibentuk administrasi pembangunan, untuk meningkatkan kemajuan masyarakat di negara-negara sedang berkembang. Dipandang perlunya membentuk administrasi pembangunan ini dikarenakan beberapa hal, yaitu:
1)      Bahwa teori ilmu administrasi negara yang selama ini mereka kuasai dan kembangkan tidak begitu saja dapat dialihkan ke negar-negra yang sedang membangun.
2)      Agar bantuan yang diberikan di bidang administrasi mencapai sasarannya, para pakar tersebut merasa perlu untuk menciptakan suatu disiplin ilmiah baru yang dapat diterapkan dalam mnyelenggarakan seluruh kegiatan pembangunan dengan segala seginya
3)      Demi perkembangan ilmu administrasi yang mutakir serta sesuai dengan tuntutan praktek dilapangan, para pakar yang berpengalaman dinegeri sendiri dan di negara lain di mana mereka pernah ditempatkan dalam rangka bantuan luar negeri, merasa perlu untuk mengembangkan studi perbandingan dibidang administrasi.
4)      Masih terdapar jurang yang lebar antara negar-negara yang kaya dengan negar-negara yang miskin disamping itu ditekankan betapa pentingnya kerjasama nasional dalam usaha memperlancar kegiatan-kegiatan pembangunan.

Sumber: Afifuddin. Pengantar Administrasi Pembangunan: Konsep, Teori damn Implikasinya di Era Reformasi.  2012. Bandung: AlfaBeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar